A. Sikap
Motivasi
Motivasi secara umum
sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat
mendorong, mengaktifkan, menggerakan dan mengarahkan perilaku seseorang.
Motivasi dalam diri manusia terdorong karena adanya keinginan untuk hidup,
keinginan untuk memliki sesuatu, keinginan akan adanya pengakuan, keinginan
akan kekuasaan, secara ringkas motivasi merupakan dorongan atau keinginan yang
dapat dicapai dengan perilaku tertentu.
Semakin kuat motivasi
yang dimiliki individu, maka semakin besar keinginan individu dalam mencapai
tujuan baik dalam konteks belajar, bekerja, maupun dalam kehidupan lainnya yang
akan berdampak terhadap kualitas perilaku pribadi. Selanjutnya dari kualitas
perilaku pribadi itu menghasilkan keinginan atau impian yang ingin
dicapai oleh individu.
Sering kita mempunyai
tujuan atau impian yang hendak kita capai, tapi kurang mempunyai inisiatif dan
kemauan untuk mengambil langkah untuk melaksanakan proses yang seharusnya kita
laksanakan guna mencapai tujuan kita. Terkadang kita mempunyai motivasi yang
tinggi tetapi lagi-lagi hanya sebuah wacana, hal tersebut karena kita tidak
percaya pada diri kita sendiri yang mengakibatkan penundaan proses.Banyak
faktor yang mengakibatkan penundaan proses tetapi semakin kuat motivasi
dibarengi dengan kepercayaan diri maka kemungkinan mencapai tujuan akan semakin
besar. Beberapa contoh proses motivasi diri dari proses jangka pendek dan
proses jangka panjangyang mengandung unsur intrinsic(dari dalam diri) dan
ekstrinsik(lingkungan sosial), misalnya kita pulang dari kuliah atau kerja
tiba-tiba anjing mengejar kita dan kita berlari menghindari bahaya, hasilnya
lari kita lebih cepat dari sebelumnya, saat kita kehilangan seseorang yang kita
cintai ataupun patah hati kita akan merasa kehilangan dan akhirnya kita
mengalami 2 proses pilihan tergantung mental kita yaitu proses kemunduran atau
proses bangkit dari keterpurukan. Bila kita memilih bangkit dari keterpurukan
kita akan mendapatkan motivasi dalam diri yang kuat karena motivasi kita adalah
evaluasi dari pengalaman yang membuat kita sedih, seiring waktu dan proses
perilaku kita berubah karena pemicu masa lalu dan ingin mendapatkan keinginan
yang ingin kita capai. maka dapat disimpulkan dari salah satu contoh diatas
semakin kita terdesak dan mengalami keterpurukan maka semakin besar motivasi
diri kita untuk mencapai keinginan dan harapan kita.
B. Mawas
Diri
Hal yang paling penting
dalam seorang individu adalah kedewasaan. Dimana tanpa mawas diri, manusia
tidak akan menjadi berubah dan dewasa. Maksud disini kedewasaan adalah dimana
individu mengetahui benar tidaknya suatu tindakan yang ia lakukan atau disebut
juga dengan intropeksi diri. Mawas diri adalah kemampuan untuk mengatur respons
sosial di dunia nyata, mengubah apa yang kamu lakukan agar sesuai dengan
kultur, lingkungan, dan kebiasaan orang yang kamu ajak berkomunikasi. Bila kita
sudah menjawab untuk apa kita hidup, mengetahui siapa diri kita, kita akan
sadar dan mawas diri. Salah satu contoh mawas diri misalnya, karena hidup di
dunia ini adalah ujian dimana di dunia ini tidak ada yang abadi seharusnya kita
sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia inilah berarti hidup itu ujian yang
kunci menjawabnya adalah keikhlasan. Keikhlasan dalam menjalani kehidupan dan
keikhlasan dalam berbagi kepada sesama maupun bermanfaat bagi orang lain di
dunia ini
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar