A. Kepribadian
1. Pengertian
Kepribadian
Kepribadian merupakan
keseluruhan cara seseorang, di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbagai penelitian
awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk
mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan
perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri
seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan
takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai
situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu
hal yang mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama
meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan,
menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan
karier.
2. Cara
identifikasi kepribadian
Terdapat sejumlah
upaya awal untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku.
Seringnya, upaya ini sekadar menghasilkan daftar panjang sifat yang sulit untuk
digeneralisasikan dan hanya memberikan sedikit bimbingan praktis bagi para
pembuat keputusan organisasional. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type
Indicator dan Model Lima Besar. Selama 20 tahun hingga saat ini, dua pendekatan
ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikansifat-sifat
seseorang.
3. Menilai
kepribadian
Alasan paling penting
mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai
kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian
sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian
membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. Terdapat
beberapa cara utama untuk menilai kepribadian. Yaitu:
a. Survei mandiri
b. Survei
peringkat oleh pengamat
c. Ukuran
proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)
d. Metodelogi:
banyak sekali kesulitan dan bias yang timbul ketika dilakukan studi-studi dalam
ranah psikologi lintas budaya. Misalnya persoalan bahasa, penggunaan
Multilingual (peneliti dan subjek penelitian memiliki bahasa yang berbeda)
sehinggan member respon yang berbeda terhadap pertanyaan dalam tes kepribadian.
e. Cara
pengukuran: banyak alat-alat tes kepribadian dikembangkan oleh peneliti dari
Amerika-Eropa. Sehingga sangat mungkin stimulus maupun standar norma dan
interpretasi alat psikotes kurang mampu diterapkan dalam pengukuram kepribadian
individu dari budaya non-western.
4. Perkembangan
Kepribadian
Menurut Sullivan,
kepribadian berkembang dalam tahap-tahap perkembangan tertentu. Ada tujuh
tahapan perkembangan yaitu :
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).
5. Teori teori
Kepribadian
a. TeoriKepribadianTsikodinamika
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
b. TeoriFreud
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
c. TeoriJung
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
B. Nilai
1. Pengertian
Nilai
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan
baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak
semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan
manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan
kita sehari-hari Nilai sama dengan sesuatu yang menyenangkan kita, nilai identik dengan apa yang diinginkan, nilai merupakan sarana pelatihan kita, nilai pengalaman pribadi semata, nilai ide platonic esensi.
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan
baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak
semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan
manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan
kita sehari-hari Nilai sama dengan sesuatu yang menyenangkan kita, nilai identik dengan apa yang diinginkan, nilai merupakan sarana pelatihan kita, nilai pengalaman pribadi semata, nilai ide platonic esensi.
Pengertian nilai
menurut para ahli :
a. Menurut
Driyarkara (1966,38)
Nilai adalah hakekat
suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia.
b. Menurut
Fraenkel (1977:6)
Nilai adalah idea atau
konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau
dianggap penting oleh sesorang, biasanya mengacu kepada estetika (keindahan),
etika pola prilaku dan logika benar salah atau keadilan justice. (Value is any
idea, a concept , about what some one think is important in life)
c. Menurut Kuntjaraningrat
(1992:26)
Menyebutkan sisten nilai budaya terdiri dari konsepi-konsepiyang hidup dalam alam pikiran sebagian
besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai
dalam hidup.
d. Menurut Endang
Sumantri
Sesuatu yang berharga,
yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan
manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau
hati nuraninya.
e. M.I. Soelaeman
Agama diarahkan pada
perintah dan larangan, dorongan dan cegahan, pujian dan kecaman, harapan dan
penyesalan, ukuran baik buruk, benar salah, patuh tidak patuh, adil tidak adil
f. Menurut Darji
Nilai ialah yang
berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani
2. Macam
- macam Nilai
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
a. Nilai logika
adalah nilai benar salah.
b. Nilai estetika
adalah nilai indah tidak indah.
c. Nilai
etika/moral adalah nilai baik buruk.
C. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang
ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan
citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of
reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan
membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan
oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia
membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang
disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status
tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku
konsumsinya. Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik
seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sekap terhadap
diri sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang (1998: 208), Gaya hidup merupakan
kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang
mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem
kepercayaan tertentu.
http://faruqngabar.wordpress.com/2011/06/28/budaya-dan-kepribadian-manusia/http://stikunsap.forumotion.net/t5-teori-perkembangan-kepribadian-sullivanhttp://duniabaca.com/teori-kepribadian-serta-faktor-faktor-pembentuk-kepribadian.htmlhttp://www.slideshare.net/wancoker/teori-kepribadian-sigmund-freud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar